Penantian yang sama
Mega Apryanti
Yang sedang jauh berdiri
Memanjakan angin dan helaian sepi
Yang sedang menunggu
tepian pelepis rindu
Yang sedang cemas
sedikit memudar tidak was-was
Digenggam nya tekad
memasukan nya kedalam kantung jaket tebal
berjalan langkahnya seperti keseriusan
topi jaket nya menutup kepala yang isinya materi
Menjelma seorang yang menunggu
Entah siapa yang sedang ditunggu?
Tukang Angkot? tukang becak? Tukang kusir kuda?
yang jelas saat itu sedang senja
disebrang jalan pertigaan
Antara pasar, toko sandal, sekolahan
yang sedang dipandang akhirnya menghilang
kemana perginya ?
Saat hari berlalu terus menurus menunggu
Tak sia digoyahkan seluruh tekad untuk tetap dalam penantian
Meski yang pada ujungnya kesia-siaan itu ada
Masih dalam penantian yang sama.
Komentar
Posting Komentar